21 September, 2012

Wahai musuh Allaah kalian berlaku seolah paling suci dan paling memahami agama, Orang lain bisa ditipu dengan seribu topeng kalian...namun aku tidak. Ingatlah wahai musuh Allah akan ada hari pembalasan.

17 September, 2012

 M.............A..........W............A..........R
Mawar itu tegak menatap langit, senyum manisnya mengembang. Kencangnya terpaan angin dan badai tidak meruntuhkan pohonnya, teriknya mentari tak hanguskan daunnya, Lebatnya hujan tak membusukkan bunganya. Angin dan badai kini sahabatnya, matahari penghangatnya, hujan penyejuknya. Akarnya semakin kokoh mencengkram bumi, bunga-bunganya bermekaran kembali, daunnya semakin hijau dan rimbun, duri, ranting dan pohonnya semakin kokoh. Hanya satu yang ia tahu........Betapa bersyukurnya mawar itu.


Untuk mawar-mawar indah dimanapun...bukan tanpa maksud Allah menciptakan duri-duri itu..

14 September, 2012

MT RINJANI 3.726 MDPL

Start
POS II

08 September, 2012

MT SEMERU 3.676 MDPL

Deskripsi Lengkap Menyusul, Jika Sempat...he he


Start-Stasiun Kota, Jakarta
Transit di Stasiun Gubeng, Surabaya
Tiba di Stasiun Blimbing Malang- Lanjut angkot ke pasar Tumpang
Naik Jeep dari Tumpang, otw Ranu Pane
Jeep Mogok
Tiba di Ranu Pane
Siap Mendaki.
Tiba di Ranu Kumbolo.
Tanjakan Cinta.
Puncak Mahameru dengan Wedhus Gembhelnya.



Di Puncak Mahameru.

MT SLAMET 3.432 MDPL VIA GUCI (5-8 APRIL 2012)




POS I

Menyusuri Hutan Pinus dan Kebun Penduduk

POS II
Menembus Lebatnya Hutan

POS III
POS IV
BULAN PURNAMA, VIEW DARI POS V
PUNCAK SLAMET
BELERANG DARI KAWAH

Jalur Turun ke Camp Pos V


BONUS, WISATA AIR PANAS GUCI

07 September, 2012

TOUCHING THE ROOF OF SUMATERA (MT KERINCI 3.805 MDPL)




Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 Mdpl, Merupakan gunung berapi tertinggi di Sumatera sekaligus tertinggi pertama di Indonesia di Luar Cartenz Pyramid di Papua.Gunung Kerinci terletak di provinsi Jambi, dan 130 km setelah padang. Gunung ini terletak di pegunungan bukit barisan dan Masuk Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Perjalanan untuk menggapai atap sumatera ini berawal dari ajakan seorang teman di facebook untuk mengadakan pendakian bersama kesana. Yupz gayung bersambut, impian tuk memuncaki Kerinci mulai tebayang jelas. Setelah melihat schedule kerja, budget dll akhirnya…We are Ready….; nah berikut ini catatan perjalanan pendakian Gunung Kerinci (12 Mei-17 Mei 2012)….

Transportasi:
Route Menuju Kerinci: Jakarta-Padang-Kersik Tuo.
Budget :              
Jakarta-Bandara Internasional Minang Kabau (Padang) Rp 505.000 Batavia Air + Air Port Tax Rp 40.000,-; Padang-Kersik Tuo Rp100.000 dengan travel.
Route dari Kerinci ke Jakarta :
Kersik Tuo-Sungai Penuh-Bangko-Jakarta
Budget:
Kersik tuo-Bangko dengan travel Rp 75.000,-
Bangko-Jakarta dengan Bus Setia Negara Rp.275.000,-
Catatan Perjalanan:
Hari  ke-1 (12 Mei 2012)       :
08.30 WIB aku turun dari DAMRI Jurusan Pasar Minggu-Bandara Soekarno Hatta. Setelah menurunkan barang-barang aku duduk menunggu kedatangan Balak, Anjar, Kucai, Erick, Om Ridho. Mereka inilah yang akan jadi teman seperjalanan ke kerinci.
Jam 9.30-an WIB Balak CS nongol juga..huft lega. Sempat kesal juga karena dikerjain Balak CS, muter-muter mencari dimana mereka nunggu…maklumlah sebelumnya kami belum pernah bertemu sama sekali.
10.00 WIB bersiap untuk Boarding, penerbangan pukul 10.55 WIB dengan Batavia Air. Sempat terjadi ketegangan dengan petugas saat kami meminta carrier-carrier kami diikat. Om ridho lah yang puny ide ini, karena pernah mengalami kehilangan barang bawaan. Bisa gawat kalau barang-barang kami hilang padahal tenda, jaket, dan perlengkapan pendakian kami disitu semua. Waktu di timbang berat carrier ku mencapai 9,8 KG…wew berat…padahal kalau lihat carrier teman-teman beratnya ampun-ampunan.
10.55 WIB Take off dari Soekarno-Hatta air port menuju Minang Kabau International air port.
12.25 WIB tiba di Minang Kabau International air port; Selanjutnya dengan travel @Rp100.00,- kami diantar menuju ayu travel. Dengan Ayu travel ini lah akses kami selanjutnya menuju kersik tuo. Ayu travel ini terletak di kota padang letaknya strategis dekat dengan kantor walikota padang. Setelah shalat, makan, dan belanja logistik kami bersiap  bertolak menuju kersik tuo dengan ayu travel. harga tiket di ayu travel rute padang-kersik tuo Rp 70.000,- total yang kami keluarkan dari bandara menuju kersik tuo adalah Rp100.000/orang.
16.00 WIB Perjalanan menuju desa kersik tuo.., ditemani lagu-lagu padang sepanjang perjalanan..Jalur yang berkelok-kelok, hutan, Seringkali membuatku berdebar-debar terlebih jika berpapasan dengan mobil lain yang juga melaju dengan kecepatan tinggi. Beberapa kali Uda (Pengemudi ayu travel) menghentikan mobil dan singgah di rumah makan. Kesempatan ini tak kami sia-siakan maklumlah padang-kersik tuo akan ditempuh sekitar 8 jam perjalanan. 
00.00 WIB tiba di desa Kersik tuo. Kami dijemput seorang teman menuju ke rumah heru. Disana ternyata sudah banyak teman-teman lain yang datang lebih dulu. Aha ada ceweknya…Alhamdulillah akhirnya ketemu juga. Lelah rasanya belum hilang setelah perjalanan dari Jakarta dilanjutkan dengan 8 jam pertjalanan menuju kersik tuo. Mencoba memejamkan mata berharap sedikit memulihkan tenaga untuk pendakian. Hmmm, berisik bo…gerombolan cowok-cowok bikin gaduh..kita cewek 4 orang kalah saing.
Hari ke-2 (13 Mei 2012)
05.00 -08.00 WIB Bangun, packing...setelah sarapan sambil menunggu mobil yang akan mengantar kami hingga ke pintu rimba, aku sempatkan berjalan-jalan disekitar rumah heru. Begitu membuka pintu pekebunan teh yang membentang hijau segera terlihat…dikejauhan Nampak gunung kerinci berdiri gagah. Kupandangi puncak Kerinci berdoa semoga Allah mengizinkan aku tuk menggapai puncaknya. Aku tidak melewatkan kesempatan ini, segera beraksi dengan camera untuk berfoto dengan back ground kebun teh dan gunung kerinci. Pagi ini juga aku bertemu dengan ferdie, mahasiswa STAIN sungai penuh inilah yang akan menjadi guide kami selama pendakian.

08.00 WIB mobil jemputan yang akan mengantar kami ke pintu rimba tiba, aku, balak, anjar, kucay, om ridho, ferdie, bang mumu, luqman, opick, dany dan murdam. Merupakan kloter pertama yang dijemput, saat tiba di simpang tugu macan, kami turun dan lagi-lagi foto session…tugu macan merupakan maskot kerinci. Gak seru kalau sampai melewatkan moment ini. Kami jeprat-jepret foto dengan latar mbah macan kuning loreng.
Tugu Macan

.
Perjalanan dimulai dengan melewati kebun penduduk, lalu mulai masuk hutan. Pukul 09.30 kami tiba di pos 1. 
Pukul 10.00 tiba di pos 2
 Pukul 10.48 tiba di pos 3. 

Perjalanan dari pos 1-3 relatif lancar tidak ada hambatan. Pukul 12.25 kami tiba di shelter 1. Hmmm sudah lumayan menguras tenaga. Kami tanyakan shelter 1-3 bagaimana treknya. Sambil senyum-senyum guide menjawab bahwa treknya gurih. Wah aku sudah membayangkan pasti dahsyat re charge lagi semangat…biar gak ciut. 
Benar saja dari shelter 1 ke shelter 2 kami harus melewati rapatnya hutan yang membuat oksigen terasa menipis, belum lagi kabut yang turun, Trek licin berlumut, dan jalur air. Pukul 16.03 kami sampai di shelter 2, Rehat sejenak mengatur kembali nafas yang sudah mulai tersengal. 

Shelter 2, disini kita bisa mengambil air.
Setelah cukup beristirahat perjalanan kami lanjutkan kembali. Gurihnya trek makin terasa untuk menuju shelter 3 kami kembali kami melawati jalur air yang licin berlumut, dengan vegetasi yang menyatu sehingga membentuk terowongan dengan trek yang terkadang hanya pas sebadan. Seolah terowongan dan tanjakan yang tak berujung harus kami lalui. Strategi yang kulakukan adalah bukan berjalan di jalur airnya tapi melipir diantara pohon-pohon tanaman yang entah apa namanya sambil berpegangan ke akar atau batangnya. 


Hari sudah mulai gelap ketika akhirnya kami keluar dari terowongan itu.
Ayo chiel semangat…begitu Erick  menyemangati aku dan kucai. Lihat tuh kita udah di atas awan, tengok dech kebelakang. Betul juga menengok kebelakang terlihat hamparan awan putih yang indah. Semangat sedikit lagi kita akan mencapai shelter 3. 


Sun Set Dari Shelter 3

Hari ke-3 (14 Mei 2012)
03.00 suara-suara gaduh dari tenda tetangga sebelah sudah cukup membuatku benar-benar terjaga dari mata yang baru saja akan terpejam. Meski lelah ternyata tak lantas membuatku lelap..mungkin dingginnya udara juga ikut berpengaruh. Teriakan-teriakan muncak terdengar bersahut-sahutan, membuatku sudah benar-benar terjaga. Dinginnya udara membua kami  bertahan di dalam tenda saat menyiapkan menu untuk dimakan sebelum muncak. Aku dan Erick membuat teh manis, roti bakar, dan sosis goreng..hmmm kurang memadai sebenarnya untuk bahan bakar muncak terlebih jumlahnya sedikit untuk dimakan oleh kami bertujuh. Niatnya nanti turun dari puncak baru kami makan besar, he he apalagi klo bukan indomie rebus. Setelah itu aku bersiap dengan sarung tangan, kupluk, gaiter, dan sepatu trekking. Summit attack ready………
Pukul 05.00 kami mulai meninggalkan camp di shelter 3…menapaki jalan menuju puncak kerinci. Kalau diliat kontur kerinci mirip dengan gunung slamet yang berpasir. 
Dinginnya udara membuatku berjalan tertatih, semakin ke atas perjalanan semakin berat pasir dan kerikil yang di lalui sering longsor saat di injak. Aku mendongak memandangi puncak kerinci…ooooh bisakah aku menginjakkan kaki di sana? Kulihat beberapa orang teman sudah ada yang sampai di puncak. Sementara aku masih terseok-seok menapaki jalur selangkah demi selangkah. Akhirnya sekita pukul 06.00 kami sampai di batu gantung..dari sini kami bisa melihat sun rise sungguh pemandangan yang amazing dari kejauhan danau gunung tujuh terlihat anggun berwarna kebiru-biruan. Agak cukup lama kami berhenti di batu gantung ini lumayan menormalkan kembali nafas yang sudah mulai sesak. 
Sun Rise-Batu Gantung
Setelah puas dengan sun rise di bantu gantung, perjalanan kami lanjutkan. Kembali pasir dan kerikil yang gembur harus kami lalui. Ditambah kemudian bau belerang yang sangat menyengat menusuk hidung membuat nafasku tersengal dan paru-paru terasa penuh. Rupanya angin menerbangkan bau belerang dari kawah di puncak kerinci dan arahnya adalah ke bawah. Berkali aku hentikan langkah karena nafas semakin sesak, setelah membasahi bandanaku dengan sedikit air lalu gunakan sebagai masker untuk menutupi hidung dan mulut, bau belerang lumayan tidak terlalu mengganggu lagi. Pukul 06.50 kami tiba di Tugu Yudha, dari sini puncak kerinci terlihat semakin dekat. Go go go…semangat sedikit lagi cuy…langkah kaki semakin bersemangat…
View Puncak Kerinci dari Tugu Yudha
dan finally 7.30 kaki ini menginjak puncak Kerinci…syukur pada Allah SWT atas karunianya mengizinkan ku tuk muncak di Kerinci-NYA. Sedikit gemetar saat berjalan melewati pinggiran kawah..aneh disini malah bau belerang tidak tercium. 
Puncak kerinci
Danau Gunung 7 dari Puncak Kerinci


Kawah Kerinci
Hampir pukul 09.00 Setelah cukup berpose aneka gaya dengan latar danau gunung 7 dikejauhan kami segera bergegas turun karena asap belerang dari kawah mulai naik. Berbahaya kalau kami masih di Puncak. Kami mulai menuruni trek untuk kembali ke Camp..kalau perjalanan naik kami agak terseok karena pasir dan kerikil yang diinjak bisa merosot lagi. Perjalanan menuju camp relative lebih mudah karena kami bisa sedikit prosotan mirip orang yang bermain ski. Beberapa kali aku terhempas karena kehilangan keseimbangan…bonusnya adalah tubuh menimpa batu. Engkel kaki menonjol karena kaki menghempas batu.. 
10.00 an kami sampai kembali di camp shelter 3. Aku segera menghempaskan tubuh di dalam tenda..tidak kuat kepala pusing panas matahari sangat menyengat. Biarkan anjar dan ferdie masak air dan Indomie. Setelah minum teh manis dan mencicipi sedikit indomie yang masih mengepul, lumayaan pusing sedikit hilang…; Beruntungnya aku, Allah mengirimkan mereka ber-6 sebagai teman perjalananku.
12.00 setelah bongkar tenda dan packing kembali, kami bersiap turun menuju pintu rimba kembali. Wow ini berarti perjalanan melewati shelter 1-3 terulang kembali. Aku sedikit tergesa mengikuti cowok-cowok perkasa itu turun. Saat naik mereka tidak terlalu lincah karena beratnya beban, kini beban sudah mulai berkurang jadi gerak mereka jadi lebih cepat. Butuh perjuangan etxtra untuk bisa sampai kembali di shelter 1. Kaki harus kuat berpijak, menghindari jalur air..memilih berjalan di atas diantara pohon-pohon kecil. Sambil tangan berpegangan kuat-kuat agar tidak terjatuh. Karena kalau sampai terjatuh dijamin akan terhempas di jalur air yang licin dan banyak batu besar. Namun meski sudah berhati-hati, musibah itu datang juga saat menginjakkan kaki di akar aku terpeleset dan kaki kanan membentur akar itu. Efek benturan ini baru terasa 1 bulan kemudian ketika kaki ku benar-benar sakit untuk ditapakkan sehingga harus berjalan terpincang-pincang.
17.00 Kami tiba kembali di pintu rimba…menunggu jemputan ke tugu macan, sampai tugu macan mobil diarahkan ke Kedai Bakso…Bak orang kelaparan cowok-cowok perkasa itu menghajar bakso atau mie ayam. Wah ternyata yang jualnya orang jawa juga. Ternyata di kerinci banyak orang jawa, jadi tak terasa  berada di Sumatera. Suasana jawa lebih kental terasa. Puas makan Bakso kami diantar kembali ke rumah heru. Menjelang maghrib kami tiba, dilanjutkan dengan bersih-bersih dan istirahat. Rencananya esok hari kami akan kembali mendaki gunung tujuh, untuk melihat keindahan danau gunung 7 yang konon  merupakan danau tertinggi di asia tenggara. 


thx 2 Allah & all crews